Monday, May 26, 2008

Rileks.com: MenDUA: Yacko Berceloteh Hidup Yang Complicated

YACKO, Teta[ di Jalur Hip-Hop


YACKO, Tetap di Jalur Hip-Hop
APA YANG kamu bayangkan ketika mendengar nama YACKO? Rapper yang lidah bertindik, berkostum minimalis dengan gaya hip-hop kental. Nggak salah, apalagi ketika kita melihat aksi panggungnya yang "riweh" atraktif dengan celometan yang menderu dari mulutnya tanpa henti.

Yacko jelas bukan nama baru di scene hip-hop Indonesia. Meski jangan harapkan dia membubung tinggi layaknya pop-star atau rock-star yang sekarang banyak bertebaran itu. Tapi eksistensi dan karya-karyanya nggak bisa dibilang itu-itu saja.

Debut single "So What?!" yang terdapat dalam album Refleksi (EMI) yang dirilis tahun 2005 silam melambungkan namanya sebagai seorang rapper wanita potensial. Sebelumnya Yacko juga pernah meramaikan album kompilasi Pesta Rap 2 (1996) dengan lagu Nongkrong yang ikut menghiasi soundtrack film Anacondas (2004). Kemudian di tahun 2002, Yacko membantu Iwa K dalam lagu Apa Seeh, di album terakhir Iwa K, Vini Vidi Vunky.

Nyaris "kelelep" lantaran hip-hop masih selalu dianaktirikan, Yacko tak parah arang. Lewat jatuh bangun proses rekaman, cewek yang lahir di Surabaya 10 Oktober 1979 ini akhirnya merilis album barunya yang bertitel 'MenDUA'.

Cewek bernama lengkap Yacko Oktaviana mengaku tak ingin hip-hop hanya tumbuh sebagai fashion saja. "Di Indonesia, hiphop itu masih masih lebih kuat sebagai fashion saja. Repotnya, fashion itu tampaknya hanya jadi milik ABG saja. Jadi hiphop identik dengan ABG."

Hengkang dari Major-Label, Yacko memutuskan mendistribusikan album lewat jalur indie, seperti langkah awalnya dulu. Menggaet label Rizky Rekordz, Yacko langung menyorongkan album baru berisi 14 lagu hasil ciptaannya sendiri.

Album ini --dalam kacamata Yacko-- adalah album tanpa unsur "kekerasan' dalam lirik-liriknya.
"Ini album hiphop yang variatif, penuh semangat, dan jauh dari unsur kekerasan," tegas cewek yang juga punya tato di beberapa tempat ini.

Tidak kurang dari tujuh produser dan musisi muda berbakat membantu Yacko dalam pembuatan musik, diantaranya adalah DJ Edo, seorang DJ yang bermukim di Sydney, Australia; Drusteelo, salah satu personil SOUL ID; NSG, produser muda dari UK; Wizzow; Kingstone; DJ Flame; dan DJ Diss. Di samping itu, terdapat juga banyak kolaborasi yang ditampilkan oleh Yacko bersama musisi lain seperti Sister Duke, Kingstone, SOUL ID, Said Souljah, Akira, Mistah, dan Wizzow.

Soal pilihan single, Yacko punya cerita. Dirinya melakukan polling lewat blog-nya. "Akhirnya kepilih single Bronies, Brondong Manis," tukas dosen manajemen di salah satu lembaga pendidikan asing ini. Lagunya sendiri 'ngoceh' tentang trend anak muda yang mencari pasangan yang lebih muda (brondong).

Album ini tetap berada pada jalur yang diyakini Yacko adalah "hidupnya" yakni hip-hop. Dalam bahasa penulis, album 'MenDUA' ini adalah gado-gado soal tetek-bengek gaya hidup perkotaan masa kini. Dan Yacko mengemasnya dalam 'repetan' mulutnya. [joko/foto: istimewa]

No comments: